Untuk membayar kewajiban perusahaan, lanjutnya, InJourney mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,05 triliun. Dana segar ini nantinya diterima oleh anak usaha InJourney, yakni PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
"Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, di antaranya untuk bayar pembangunan Grandstand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event," ungkap Donny.
Utang jangka panjang diyakininya bisa dilunasi. Sumber dana yang diperoleh BUMN Aviasi dan Pariwisata ini berasal dari sejumlah efisiensi bisnis.
Selain itu, perusahaan akan menghapus event World Superbike (WSBK) dari Sirkuit Mandalika. Sebagai gantinya, InJourney melalui Mandalika Grand Prix Association (MGPA) akan membuat ajang baru yang dinilai lebih cuan alias menguntungkan.
"Hanya saja nanti price-nya akan kita review terlebih dahulu. Karena saat ini, price yang ditawarkan itu harganya tiga kali lipat lebih mahal dari kalau kita beli lahan di sana, jadi tidak ada investor yang masuk," tutup Donny.
(FAY)