sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Proyek Transisi Energi PLN Butuh Dana Jumbo Rp7.511 Triliun

Economics editor Suparjo Ramalan
14/07/2022 12:34 WIB
PT PLN (Persero) membutuhkan dana sebesar USD500 miliar atau setara Rp 7.511 triliun untuk menjalankan proyek transisi energi.
Proyek Transisi Energi PLN Butuh Dana Jumbo Rp7.511 Triliun (Foto: MNC Media)
Proyek Transisi Energi PLN Butuh Dana Jumbo Rp7.511 Triliun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) membutuhkan dana sebesar USD500 miliar atau setara Rp 7.511 triliun untuk menjalankan proyek transisi energi. Perseroan membutuhkan dukungan melalui pembiayaan berbunga rendah, kerangka kebijakan, dan kolaborasi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mencatat proyek transisi energi yang dijalankan pihaknya berdampak langsung pada kepentingan dunia. Khususnya, penurunan emisi global. 

"Karena seluruh upaya kami juga akan berdampak langsung pada dunia. Misalkan saja, emisi karbon yang dihasilkan di Bali saja juga akan berdampak pada Eropa dan Jepang. Sehingga upaya kami dalam menurunkan emisi yang akan berdampak langsung pada dunia ini perlu dukungan," ungkap Darmawan, Kamis (14/7/2022). 

Menurutnya, PLN menunjukkan komitmen dalam mencapai target Carbon Neutral 2060 dengan berbagai program. Saat ini PLN telah menjalankan transisi energi dengan membangun pembangkit energi baru terbarukan. 

Secara bertahap PLN juga mempensiunkan dini pembangkit berbasis batu bara. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, PLN bakal membangun pembangkit EBT sebesar sekitar 51,6 persen dari target penambahan pembangkit baru.

“Kami sadar ini semua belum cukup. PLN juga mengakui tidak bisa melakukan semua ini sendiri. Karena itu, jalan keluarnya adalah dengan kolaborasi bersama,” kata Darmawan.

Senada, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman menjelaskan dalam menjalankan transisi energi Indonesia mempunyai PLN sebagai pemain utama. 

Berbagai upaya penurunan emisi karbon dilakukan PLN, mulai dari penurunan emisi dari sektor pembangkit listrik, hingga mendorong masyarakat terlibat aktif menggunakan energi berbasis listrik dalam kehidupan sehari hari. Langkah ini dilakukan agar menekan ketergantungan pada energi berbasis fosil.

"PLN merupakan salah satu pemain kunci dalam transisi energi. PLN perlu dukungan kolaborasi semua pihak agar program transisi energi yang dicanangkan bisa berjalan dengan baik," tutur Lucky.

Luky menjelaskan pemerintah sangat terbuka atas skema kerja sama energi bersih untuk mencapai target pengurangan emisi global. Indonesia mendorong adanya skema Blended Finance yang mampu menjadi solusi dari sisi investasi.

“Blended Finance  jadi salah satu cara untuk solusi pendanaan transisi energi. Saya yakin semua negara ingin mencapai cita-cita ini. Maka perlu kerja sama untuk bisa mencapai hal tersebut,” kata dia. 

Blended finance dimaksudkan untuk menemukan skema pembiayaan yang optimal dengan mengkombinasikan beberapa sumber pendanaan atau pembiayaan dalam satu proyek. Misalnya, dari anggaran pemerintah, pihak swasta dan donor.

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement