IDXChannel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Deputy Secretary General dan perwakilan delegasi membunyikan kulkul atau kentongan Bali saat membuka secara resmi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di BNDCC, Bali, pada Rabu (25/5). Pembukaan dihadiri secara fisik maupun virtual dari berbagai negara.
Kulkul merupakan alat komunikasi dalam organisasi masyarakat tradisional, seperti banjar dan subak. Di mana alat ini terbuat dari kayu ini biasanya ditempatkan pada bangunan bale kulkul. Bangunan ini berada di balai banjar atau pura.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan, kulkul memiliki makna erat dengan isu GPDRR, yaitu pengurangan risiko bencana.
“Dengan memukul kulkul, bunyi yang dihasilkan merupakan peringatan dini kepada masyarakat,” ujar Raditya selaku Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara GPDRR, Rabu (25/5).
Menurut Raditya, kulkul telah menjadi bagian dari masyarakat Bali. Ia berharap kulkul tetap hidup di dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem peringatan dini bencana.
Ia juga mengatakan ini merupakan bentuk kearifan lokal dari Indonesia sebagai praktik baik dalam pengurangan risiko bencana.“Kearifan lokal seperti diharapkan terus hidup menjadi bentuk resiliensi berkelanjutan,” ujar Raditya.
“Pada akhirnya peringatan dini ini dapat menyelamatkan masyarakat setempat dari ancaman bencana,” tambahnya.