sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pulihkan Ekonomi, BI Siapkan Enam Agenda Prioritas ke G20

Economics editor Michelle Natalia
17/02/2022 13:20 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan telah membawa enam agenda prioritas ke Finance Track dalam Presidensi G20 Indonesia.
Pulihkan Ekonomi, BI Siapkan Enam Agenda Prioritas ke G20. (Foto: MNC Media)
Pulihkan Ekonomi, BI Siapkan Enam Agenda Prioritas ke G20. (Foto: MNC Media)

Di sisi lain, Perry mengatakan bahwa pandemi adalah peringatan keras bahwa ekonomi global mungkin sangat terpengaruh oleh guncangan yang non tradisional. "Perubahan iklim dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada pandemi, jadi kita perlu mengatasi risiko dan membangun kembali dengan lebih baik menuju pemulihan yang hijau dan berkelanjutan," tegas Perry.

Namun, karena masing-masing negara memiliki kapasitas dan kecepatan yang berbeda dalam menangani masalah seperti itu, maka penting bahwa agenda iklim juga membahas keterjangkauan pembiayaan, teknologi dan pengetahuan untuk bergerak menuju transisi yang adil.

Oleh karena itu, agenda Keuangan Berkelanjutan akan fokus pada bagaimana G20 dapat mempromosikan keadilan dan transisi yang terjangkau menuju ekonomi rendah karbon dan keuangan berkelanjutan, baik dari perspektif makroekonomi dan stabilitas keuangan.  

Pandemi telah memperluas ketidaksetaraan terutama bagi kalangan yang paling rentan dan kurang terlayani, termasuk UMKM. Ekspansi pembayaran digital dan ekonomi digital dapat menawarkan jalan untuk meningkatkan akses keuangan bagi individu dan UMKM dan ini dapat meningkatkan ekonomi pemulihan. 

"Di bawah agenda Inklusi Keuangan, Presidensi G20 Indonesia akan fokus pada inklusi keuangan digital dan pembiayaan UKM dengan memastikan implementasi G20 2020 Financial Inclusion Action Plan (FIAP), sekaligus mempromosikan penggunaan teknologi digital untuk mendukung ekonomi yang lebih inklusif," ungkap Perry.

Kolaborasi dan kepemimpinan yang kuat dari negara-negara G20 dan OECD telah membantu mewujudkan kesepakatan bersejarah menuju sistem perpajakan internasional yang lebih stabil dan adil.

Berdasarkan pada kesepakatan ini, di bawah agenda Perpajakan Internasional, G20 akan memajukan pembahasan bidang terkait paket pajak internasional, kepastian pajak, transparansi pajak, pajak dan pembangunan, lingkungan dan pajak, serta pajak dan gender.

"Secara keseluruhan, agenda ini bertujuan untuk memastikan pemulihan yang inklusif, tidak meninggalkan siapa pun, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dan juga, agenda 2022 bertujuan untuk memastikan pemulihan yang inklusif, kuat dan berkelanjutan. Kita percaya bahwa kepemimpinan global G20 memainkan peran penting untuk mencapai hal ini, dan kami berharap untuk memiliki diskusi yang bermanfaat dan konstruktif hari ini," pungkasnya. (TYO)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement