Kemudian juga banyak penjual yang nyaman di WAG karena merasa lebih prospektif. Mereka bisa mengakses langsung ke pembeli dan bahkan bisa langsung chat. "Ditambah lagi saat ini pasti banyak juga yang pernah tertipu penjual e-commerce yang palsu. Jadi orang akan lebih banyak hati hatinya," kata Tejasari.
Tapi menurut dia ada yang harus diperhatikan, yaitu penjualnya harus bersaing dengan yang lain di WAG tersebut, sehingga harganya tidak bisa dipatok tinggi-tinggi untuk mengambil margin besar.
"Kadang satu grup ada yang jualannya sama misalnya mpek mpek sudah banyak penjualnya. Makanya produk kita harus beda," imbuhnya.
Tidak hanya itu, ada kerepotan lain yaitu penjual harus banyak bergabung di berbagai WAG untuk mengejar target penjualan. Lazimnya rasio penjual akan lebih banyak dari pembelinya. "Harus rajin juga ikut banyak group. Ini yang lumayan repot, soalnya musti memantau semua WA group," sambungnya. (RAMA)