IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sejumlah kapal milik PT Pelni (Persero) sudah berusia 30 tahun alias tua. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena berkaitan dengan keamanan penumpang kapal.
Menurutnya, perbaikan atau pembelian kapal baru perlu dilakukan demi menjaga keamanan penumpang. Apalagi, Pelni sebagai BUMN yang menerima penugasan pemerintah untuk melayani transportasi laut antar pulau di Tanah Air.
“Karena ada beberapa hal yang menjadi sangat penting ketika kita melihat, misalnya Pelni bahwa ini pelayanan yang, kita negara kepulauan, tapi kalau kapal-kapal sudah 30 tahun, ini keamanan menjadi sangat penting,” ujar Erick, ditulis Jumat (15/9/2023).
Erick pun mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Pelni sebesar Rp3 triliun yang bisa dicairkan pada 2024. Anggaran jumbo itu dapat dialokasikan untuk perbaikan atau pembelian kapal Pelni.
Usulan tersebut disampaikan kepada Komisi VI DPR RI saat rapat kerja, Kamis (14/9/2023) kemarin.
Tak hanya Pelni, Erick juga mengusulkan PMN untuk lima BUMN lainnya. Suntikan negara ini berasal dari cadangan investasi pemerintah senilai Rp12,88 triliun.
“Memang dari diskusi kemarin ada dialokasikan, dimasukkan di cadangan investasi yang menjadi keputusan mereka yaitu Rp12,88 triliun, di sini kita kembali diskusikan walaupun detailnya tergantung daripada keputusan cadangan investasi yang sebenarnya kita sudah bahas mendalam,” katanya.
BUMN yang akan menerima PMN sebesar Rp12,88 triliun pada tahun depan diantaranya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI senilai Rp2 triliun, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re Rp1 triliun. Kemudian, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA Rp1 triliun, PT PLN (Persero) Rp5,86 triliun, kemudian, Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp832 miliar.
"Ini yang memang hasil diskusi terakhir, mudah-mudahan sepertinya akan disetujui, tetapi mekanismenya seperti ini yang ditawarkan," tutur Erick.
(YNA)