sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PUPR Bakal Luncurkan Platform Pembiayaan Perumahan Hijau

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
29/08/2023 17:27 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah merampungkan skema pembiayaan pembangunan perumahan hijau.
PUPR Bakal Luncurkan Platform Pembiayaan Perumahan Hijau. (Foto: MNC Media)
PUPR Bakal Luncurkan Platform Pembiayaan Perumahan Hijau. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah merampungkan skema pembiayaan pembangunan perumahan hijau atau program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP).

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra mengatakan lewat program tersebut maka nantinya Pemerintah akan memberikan paket-paket insentif yang diberikan untuk para pengembangan yang punya spesifikasi bangunan hijau. 

Mulai dari insentif fiskal seperti pajak dan lainnya yang saat ini masih dikaji oleh pemerintah.

"Ini lagi disiapkan, ya mudah-mudahan 2024 sudah bisa launching," ujar Herry usai acara International Learning Workshop: Neighborhood Densification, Selasa (29/8/2023).

Herry menjelaskan, skema pembiayaan perumahan hijau tersebut bertujuan untuk menekan emsisi yang dihasilkan dari proses pembangunan perumahan. Mulai dari proses perencanaan, konstruksi, hingga pemanfaatan bangunan.

Program tersebut ditujukan bukan hanya untuk pengembang yang menggarap rumah-rumah kelas atas, namun juga didorong untuk menggarap rumah-rumah yang untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi Musuh utama kita adalah climate change, sebingga kita harus beradaptasi, program-program kita harus diarahkan kesana," lanjut Herry.

Menurtnya, biaya untuk membangun rumah hijau sebetulnya tidak memiliki selisih yang jauh dibandingkan dengan rumah-rumah konvensional. 

Sehingga diharapkan program IGAHP juga bisa dimanfaatkan oleh para pengembang dalam menciptakan rumah rendah emisi bagi MBR.

Bahkan dijelaskan Herry selisih biaya membangun rumah hijau hanya 2% lebih mahal dibandingkan dengan rumah konvensional, hal itu dapat dilakukan melalui pemanfaatan material, air, dan energi. 

Memang secara proses konstruksi maupun instalasi, rumah hijau tentu lebih mahal jika dibandingkan dengan perumahan konvensional. 

Namun hal tersebut bisa kompensasi dengan iritnya pengeluaran bulanan untuk membayar listrik, misal menggunakan solar panel, penghematan air karena sistem daur ulang air sudah memadai, dan lainnya.

"Mereka kan bayar listrik juga, tapi listriknya sebagian dari atas (matahari), nah penghematan (listrik) dipakai untuk membayar, awal memang tetap ada tambahan," pungkasnya.

Sekedar informasi tambahan, konsep IGAHP terdiri beberapa komponen yaitu pembiayaan perumahan (housing finance) yang mencakup demand side dan juga supply side, konsep baru green housing, green housing adaptation, sampai dengan pengeluaran tematik bonds/obligasi. 

Sementara itu, harapannya dengan adanya konsep IGAHP dapat menghemat air minimum 20%, hemat energi minimum 20%, dan juga dapat mengurangi efek rumah kaca sebesar 29%.

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement