Memang secara proses konstruksi maupun instalasi, rumah hijau tentu lebih mahal jika dibandingkan dengan perumahan konvensional.
Namun hal tersebut bisa kompensasi dengan iritnya pengeluaran bulanan untuk membayar listrik, misal menggunakan solar panel, penghematan air karena sistem daur ulang air sudah memadai, dan lainnya.
"Mereka kan bayar listrik juga, tapi listriknya sebagian dari atas (matahari), nah penghematan (listrik) dipakai untuk membayar, awal memang tetap ada tambahan," pungkasnya.
Sekedar informasi tambahan, konsep IGAHP terdiri beberapa komponen yaitu pembiayaan perumahan (housing finance) yang mencakup demand side dan juga supply side, konsep baru green housing, green housing adaptation, sampai dengan pengeluaran tematik bonds/obligasi.
Sementara itu, harapannya dengan adanya konsep IGAHP dapat menghemat air minimum 20%, hemat energi minimum 20%, dan juga dapat mengurangi efek rumah kaca sebesar 29%.
(SLF)