IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebesar 310.822 ton. Angka ini diperuntukkan bagi kebutuhan petani di Jawa Timur (Jatim) hingga Papua.
Adapun stok tersebut terdiri dari urea sebesar 158.487 ton dan NPK sebesar 152.335 ton. Secara keseluruhan stok pupuk tersebut setara 217% dari ketentuan stok minimum sebesar 143.320 ton.
SVP PSO Timur Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri, mengatakan stok pupuk bersubsidi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu ke depan.
"Stok pupuk urea yang mencapai 158.487 ton ini setara dengan 187% terhadap ketentuan stok minimum (84.415 ton) yang diatur oleh pemerintah, sementara stok pupuk NPK yang sebesar 152.335 ton ini setara 258% dari ketentuan stok (58.904 ton)," ungkap Yusri, dikutip Sabtu (28/1/2023).
Dia mengatakan stok pupuk bersubsidi akan memenuhi di 19 provinsi, mulai dari penjualan wilayah 4 atau Jawa Timur sebesar 127.831 ton yang terdiri dari 63.381 ton urea dan 64.450 ton NPK.
Selanjutnya untuk penjualan wilayah 5 sebesar 92.967 ton yang terdiri dari 41.323 ton urea dan 51.645 ton NPK. Adapun stok ini tersebar di Bali sebesar 9.107 ton yang terdiri dari 4.951 ton urea dan 4.156 ton NPK, Nusa Tenggara Timur (NTT) 10.837 ton yang terdiri dari 5.069 ton urea dan 5.768 ton NPK, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 24.105 ton yang terdiri 12.291 ton urea dan 11.813 ton NPK.
Selanjutnya Kalimantan Barat sebesar 9.509 ton yang terdiri dari 4.300 ton urea dan 5.209 ton NPK, Kalimantan Tengah sebesar 22.298 ton terdiri dari 6.812 ton urea, 15.486 ton NPK, Kalimantan Selatan sebesar 7.396 ton yang terdiri dari 3.931 ton urea dan 3.464 ton NPK.
Kalimantan Timur 7.970 ton terdiri dari 3.270 ton urea dan 4.700 ton NPK, Kalimantan Utara sebesar 1.746 ton yang terdiri dari 697 ton urea dan 1.048 ton NPK.
Sementara penjualan wilayah 6 sebesar 90.023 ton yang terdiri dari 53.784 ton urea dan 36.240 NPK. Adapun wilayah penyebarannya adalah Sulawesi utara sebesar 6.769 ton yang terdiri 4.290 ton urea dan 2.478 ton NPK.