IDXChannel - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan saat ini harga pupuk dunia meningkat tiga kali lipat. Hal tersebut yang menjadi alasan dasar pemerintah memangkas alokasi pupuk bersubsidi kepada petani.
Jika sebelum pupuk bersubsidi diberikan kepada 69 jenis komoditas, saat ini pemerintah hanya mengalokasikan untuk sembilan jenis komoditas utama. Pemilihan jenis komoditas tersebut berdasarkan pada kontribusinya pada inflasi.
"Bukan pupuk langka tapi harga pupuk di dunia naik tiga kali lipat, jadi ini terus menyesuaikan. Kalau kemarin dana Rp25 triliun, pasti tidak cukup (sekarang)," kata Mentan di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Lebih lanjut, Mentan SYL juga memaparkan kebutuhan pupuk di Indonesia cukup besar sebagai negara agraris.
Bahkan, dalam rencana RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), kebutuhannya di atas 20 juta ton, sedangkan saat ini dengan harga pupuk yang naik tiga kali lipat hanya mampu melakukan pengadaan sekitar 9 juta ton.
Sehingga opsi yang dipilih pemerintah adalah memangkas pupuk bersubsidi untuk beberapa komoditas tertentu saja.