sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Purbaya Jawab Isu Shortfall Pajak: Akibat Perlambatan Ekonomi

Economics editor Anggie Ariesta
21/12/2025 15:00 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan terkait potensi tidak tercapainya target penerimaan pajak (shortfall) pada tahun anggaran 2025.
Purbaya Jawab Isu Shortfall Pajak: Akibat Perlambatan Ekonomi. (Foto: Inews Media Group)
Purbaya Jawab Isu Shortfall Pajak: Akibat Perlambatan Ekonomi. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan terkait potensi tidak tercapainya target penerimaan pajak (shortfall) pada tahun anggaran 2025. 

Fenomena ini dinilai sebagai konsekuensi logis dari melambatnya aktivitas ekonomi nasional yang terjadi sejak kuartal pertama hingga Agustus 2025.

Purbaya menegaskan bahwa risiko rendahnya setoran pajak berbanding lurus dengan dinamika pertumbuhan ekonomi di lapangan.

"Itu waktu ekonomi melambat kuartal-I 2025 sampai bulan Agustus, kenapa Anda nggak protes? Ketika ekonomi melambat, pasti itu otomatis risiko (shortfall) itu ada," ujar Purbaya usai konferensi pers APBN KiTA, dikutip Minggu (21/12/2025).

Meski menghadapi tekanan, pemerintah memastikan tetap melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menjaga stabilitas kas negara. Perbaikan sistem pemungutan di Direktorat Jenderal Pajak serta optimalisasi pada sektor Bea dan Cukai terus dijalankan agar defisit anggaran tetap berada dalam batas aman.

"Tapi kita kendalikan semuanya, kita perbaikin pengumpulan pajak, bea cukai, dan lain-lain," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun ada tekanan, defisit masih terjaga sesuai target.

“Yang ada sih sedikit tahun ini, apalagi nggak kita bisa kendalikan defisit-nya," imbuhnya.

Purbaya menyatakan bahwa performa pajak saat ini adalah cerminan dari kondisi sembilan bulan pertama 2025 yang tidak bisa diubah secara instan.

“Jadi, ini kan dampak yang kemarin. Kita nggak bisa hilangin kan yang 9 bulan pertama tahun ini," tuturnya.

Menatap tahun depan, Bendahara Negara ini optimis akan ada perbaikan kinerja fiskal yang signifikan seiring dengan target pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif.

“Yang jelas tahun depan semuanya akan lebih baik lagi. Apalagi saya akan dorong ekonomi tumbuh hingga 6 persen," ucap Purbaya.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai kemungkinan adanya penarikan pajak secara agresif guna mengejar target di sisa tahun ini, Purbaya menepis kabar tersebut. Ia menjamin pemerintah tidak akan melakukan langkah luar biasa dalam pemungutan pajak hingga tutup tahun.

"Nggak ada, santai. Biasa-biasa aja penarikannya," tukas Purbaya.

Sebagai informasi, realisasi penerimaan pajak hingga November 2025 tercatat sebesar Rp1.634,43 triliun. Angka ini setara dengan 74,65 persen dari total target APBN 2025 yang dipatok senilai Rp2.189,3 triliun. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement