sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Purbaya Masih Punya Kas Nganggur Rp275 Triliun, Bank Jatim (BJTM) dan Bank Jakarta Jadi Prioritas

Economics editor Anggie Ariesta
08/10/2025 17:14 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik kembali dana milik pemerintah di Bank Indonesia (BI).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik kembali dana milik pemerintah di Bank Indonesia (BI). (Foto: iNews Media Group)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik kembali dana milik pemerintah di Bank Indonesia (BI). (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik kembali dana milik pemerintah di Bank Indonesia (BI). Dana itu rencananya digunakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Purbaya mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini memiliki dana menganggur (idle) dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) APBN sebesar Rp275 triliun. Kemenkeu tengah berdiskusi dengan bank untuk mengukur kemampuannya menerima dana jumbo tersebut.

“Saya sekarang punya 275 triliun kas nganggur. Jadi, kita lagi diskusi dengan mereka. Mereka bisa terima berapa sih. Kalau waktu Bank BUMN kan saya paksa. Tapi sekarang saya nggak akan paksa. Kalau nggak bisa, ya sudah,” ujar Purbaya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Purbaya secara khusus menyebut PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (BJTM) dan PT Bank Jakarta yang berpotensi memperoleh dana tersebut. Kedua BPD itu dinilai siap menerima dana sekaligus didukung penuh pemerintah daerahnya selaku pemegang saham.

“DKI mau kelihatannya dan Bank Jatim juga. Saya ketemu dengan gubernur di sana, sepertinya mau. Kalau saya masukin ke Bank Jatim, harusnya cepat ke bank lain, di daerah lain dengan cepat. Kita akan menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih merata,” ujarnya.

Ketua LPS 2020-2025 itu menambahkan, Kemenkeu sebelumnya memindahkan dana SAL Rp200 triliun dari BI ke bank Himbara. “Sudah Rp200 triliun masuk (ke bank), yang di bank sentral masih ada Rp270-an (triliun). Jadi saya punya total Rp470 triliun kas sebetulnya,” kata Purbaya.

Dia juga menepis pemindahan tersebut sebagai bentuk mengambil SAL APBN, melainkan hanya memindahkan dana dari rekening BI ke bank umum agar menggerakkan ekonomi. Dia juga menjelaskan, pemerintah tak khawatir dengan posisi kasnya karena manajemen utang saat ini jauh lebih terencana dan fleksibel.

“Dulu level amannya mereka mengharapkan dua bulan pengeluaran. Tapi kalau saya ciptakan utang yang jangka pendek, yang keluar satu bulan, dua bulan, tiga bulan, saya nggak perlu level aman,” ujarnya.

Purbaya memperkirakan kebutuhan kas pemerintah Rp100 triliun sudah mencukupi, sambil memastikan bahwa bank-bank BUMN dalam kondisi siap menghadapi langkah pemerintah jika sewaktu-waktu menarik uangnya kembali.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement