Menurutnya, kondisi pasar saat ini belum sepenuhnya aman untuk investor pemula, sehingga pemberian insentif justru berpotensi menjerumuskan mereka ke situasi yang berisiko.
“Saya takut kalau ngasih ke investor retail dalam keadaan sekarang, mereka masuk ke tempat yang agak bahaya buat mereka,” ujarnya.
“Tapi kalau sudah diberesin, ya sudah. Kalau ekonominya bagus, memang baik terus ke depan, investasi di saham adalah investasi yang menarik sekali,” sambung Purbaya.
Sebelumnya, Menkeu telah berjanji memberikan insentif fiskal untuk meningkatkan jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia. Namun ia memberikan syarat tegas yakni praktik saham gorengan harus dibersihkan terlebih dahulu.
“Seperti janji saya, kalau Pak Mahendra bisa bereskan goreng-gorengan itu, investor kan masuk. Saya akan beri tambahan insentif biar orang makin banyak masuk ke pasar saham. Saya tunggu tindakan dari Pak Mahendra dan Bursa,” tegasnya.