IDXChannel - Associate Director BUMN Research Group Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LMUI), Toto Pranoto, mengingatkan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya berpangku tangan terhadap tumbuh kembang perusahaan rintisan (startup) yang marak dalam beberapa tahun terakhir di pasar domestik.
Tak hanya berhitung soal potensi bisnis yang tersedia dan keuntungan yang bakal dapat diraup, Toto menyebut bahwa BUMN juga memiliki tugas sekaligus kepentingan untuk mengawal proses pembinaan startup lokal sedari awal hingga benar-benar berkembang di masa depan.
Tugas dan kepentingan tersebut tidak lepas dari posisi perusahaan BUMN sebagai 'kepanjangan tangan' pemerintah di dunia usaha dan korporasi nasional. Keterlibatan BUMN tersebut dianggap sebagai bentuk nyata keberpihakan negara melalui Kementerian BUMN terhadap upaya penguatan kinerja startup lokal, sehingga dapat bertahan dan bersaing dengan startup-startup sejenis dari luar negeri.
"Jangan sampai kalah gesit dengan investor asing. Jika perusahaan BUMN tidak mau ambil peran tersebut, maka nanti setiap muncul unicorn baru di Indonesia, yang banyak backup akhirnya capital venture asing, karena tidak ada modal ventura lokal yang mau mendukung," ujar Toto, di Jakarta, Sabtu (18/6/2022).
Terkait peran dan keterlibatan BUMN tersebut, menurut Toto, pada dasarnya telah disadari betul oleh pemerintah. Karenanya, melalui Kementerian BUMN, pemerintah beberapa waktu lalu telah mendorong empat BUMN, yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, Telkom, dan Bank BRI, untuk berkolaborasi dalam pendanaan startup lewat konsorsium Merah Putih Fund.