Menurutnya, pabrik-pabrik yang menjual asetnya di wilayah Jabodetabek tersebut merupakan perusahaan swasta yang tidak terdaftar di API.
"Kami dari API belum mendapat informasi dari para anggota API adanya penjualan pabrik garmen di Jabodetabek. Tapi kalau pengurangan kapasitas memang kita sudah mendengar dari tahun lalu. Memang banyak laporan ke kita tapi persisnya ada yang naik ada yang turun ada juga yang rekrut lagi karena sesaat," ujar Anne saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (6/2/2023).
Anne menilai, meskipun ada beberapa pabrik garmen secara nasional sudah tutup dan dijual di situs jual beli properti, bukan berarti pengusaha tersebut menjual secara mendadak, melainkan perlahan. Seperti dimulai dari pengurangan karyawan baru setelah itu menjualnya.
"Tapi kalau nasional ada yang tutup saya nggak yakin langsung mereka jual, ada yang tutup atau mengurangi karyawan itu mungkin karena softening global. Tapi kalau langsung jual itu menurut saya drastis banget," ungkapnya.