IDXChannel – Dukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo.
“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air-nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, dikutip Minggu (2/7/2023).
Pak Bas – Sapaan akrabnya, klaim hingga 14 Juni 2023 progres konstruksi Bendungan Mbay telah mencapai 16,01% dan ditargetkan rampung pada akhir 2024 mendatang.
Ditambahkan Basuki, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.
Secarar teritorial, Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang yanh terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Kabupaten Nagekeo. Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa.
Sementara itu, pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui dua paket pekerjaan, dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun. Di mana, Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Bumi Indah (KSO) dengan progres konstruksi 16,28%, sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya dengan progres 15,73%. Selaku Manajemen Konstruksi dikerjakan oleh PT Indra Karya - Rancang Semesta - Sabana (KSO).