Terakhir, membangun angkatan kerja dengan keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan kelas menengah, termasuk keterampilan kognitif, interpersonal, dan digital.
“Jadi, kemitraan UMKM dan BUMN dalam rantai pasok ini saya kira ini salah satu terobosan,” ucap Teten.
Jika melihat produk-produk UMKM di Jepang, China, dan Korea Selatan, katanya, sudah berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Sehingga, UMKM di negara-negara tersebut menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional dan global.
Pada kesempatan yang sama, Kemenkop-UKM bersama Kementerian BUMN serta Kementerian Perindustrian menandatangani nota kesepahaman terkait kemitraan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah/Industri Kecil Menengah (UMKM/IKM) dalam rantai pasok BUMN dengan nilai kerja sama Rp52,23 miliar.
Kemenkop-UKM akan bermitra dengan enam BUMN, antara lain PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Perhutani, PT Krakatau Steel, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero.
(IND)