Sebelumnya, Ketua Bidang Tata Kelola Perwakilan Daerah Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Spencer Paoh mengatakan, ketersediaan barang penunjang pertambangan dalam negeri masih terbatas dan dengan spesifikasi tertentu belum tersedia di dalam negeri.
"Saat ini penggunaan produk luar negeri masih cukup besar di sektor pertambangan Indonesia. Kalaupun ada beberapa teknologi yang dikembangkan di Indonesia, itu belum sampai tahap komersial atau masih pilot project," ucap dia.
Meski begitu, masih ada peluang untuk meningkatkan TKDN di sektor pertambangan mengingat industri pertambangan yang dinamis. Selain itu, masih banyak perusahaan pertambangan dalam negeri yang masih produksi.
"Peluang penggunaan barang dan jasa dalam negeri di industri pertambangan sangat terbuka. Untuk itu, perlu keterlibatan dan komitmen secara langsung dari perusahaan pertambangan untuk menerapkan optimalisasi TKDN," papar Spencer. (Sandy)