Kemudian, perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) dan pemanfaatan teknologi pertanian juga menjadi suatu alternatif pilihan, selain penguatan sinergi dan kelembagaan dengan turut menggandeng pihak swasta untuk turut terlibat dalam upaya stabilisasi harga pangan.
“Pelaksanaan pasar murah bersama produsen yang kini berlangsung di beberapa Kabupaten dan Kota di Sumut sebagai upaya stabilisasi minyak goreng,” ucap Soeko.
Secara tahunan lanjut Soeko, inflasi tahunan Sumut terkini tercatat lebih rendah dari rerata 3 tahun terakhir sebesar 2,09 persen (yoy). Andil inflasi bahan makanan terpantau relatif stabil dan masih dalam rentang sasaran nasional.
Adapun penurunan tekanan inflasi didorong oleh penurunan yang terjadi pada komoditas cabai merah, emas perhiasan, dan bawang merah. Di sisi lain tingginya harga migor menjadi faktor penahan penurunan laju inflasi lebih dalam.
“Tren kenaikan CPO global yang masih berlanjut menjadi pemicu utama kenaikan harga minyak goreng,” ungkap Soeko seraya menambahkan secara umum tingkat inflasi Sumatera Utara pada 2021 diperkirakan masih berada pada rentang sasaran nasional 3 persen±1 persen dengan potensi bias bawah. (RAMA)