sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Regulasi Deforestasi Uni Eropa Ancam Pasar Komoditas RI

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
13/06/2023 07:30 WIB
Hubungan kemitraan antara Indonesia dan Uni Eropa sedang tidak baik-baik saja lantaran kebijakan perundangan deforestasi yang akan segera disahkan.
Regulasi Deforestasi Uni Eropa Ancam Pasar Komoditas RI. (Foto: MNC Media)
Regulasi Deforestasi Uni Eropa Ancam Pasar Komoditas RI. (Foto: MNC Media)

Adapun nilai ekspor Uni Eropa ke Indonesia pada 2021 menyentuh USD7,9 miliar euro.

Pada tahun 2021, ekspor Indonesia ke Uni Eropa menyumbang 8,5% dari ekspor barang global, senilai €16,8 miliar.

Adapun, impor RI dari Uni Eropa menyumbang 5,1% dari impor barang global senilai €7,9 miliar. Indonesia juga menjadi sumber impor terbesar ke-26, dan tujuan ekspor ke-37 pada 2021.

Sepanjang 2022, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa menembus USD21,28 miliar. Nilai tersebut setara dengan 7,71% dari total ekspor keseluruhan. Ekspor non-migas Indonesia ke Eropa tercatat sebesar USD63,55 miliar.

Dilihat dari jenisnya, produk utama ekspor Indonesia sepanjang 2021 di antaranya produk manufaktur sebesar 23,5%, minyak nabati menyumbang 17,7% dan bahan mentah manufaktur menyumbang 13,7%.

Komoditas dengan nilai ekspor tertinggi adalah binatang hidup dengan nilai ekspor mencapai €1,31 miliar.

Posisi kedua ditempatI oleh minuman dan tembakau, bahan bara mentah, bahan bakar mineral atau batu bara, minyak hewan dan nabati, produk kimia, berbagai produk manufaktur.

Komoditas yang Terancam

EU Deforestation Regulation (EUDR) akan mengatur perdagangan komoditas seperti sapi, kakao, kopi, minyak kelapa sawit, karet dan kayu. Sebagian besar komoditas ini adalah hasil bumi utama RI yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.

Sawit

Hubungan dagang sawit RI dengan Uni Eropa memang diwarnai gejolak dari tahun ke tahun. Ini karena sawit Indonesia dipandang tidak ramah lingkungan dan berasal dari produk deforestasi hutan.

Meski demikian, Uni Eropa sebenarnya membutuhkan sawit sebagai komoditas utama mereka untuk berbagai kebutuhan.

Menurut data BPS, dalam satu dasawarsa terakhir, tiga negara Uni Eropa menjadi penadah utama produk minyak sawit RI, di antaranya Belanda, Spanyol dan Italia. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Adapun sepanjang 2022, ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa menurun 23% secara yoy. Nilai ekspor CPO diperkirakan akan semakin turun akibat kebijakan Uni Eropa ini.

Beberapa negara Eropa penikmat sawit RI 2022 di antaranya Spanyol yang menjadi negara tujuan ekspor minyak sawit terbesar RI. Spanyol mengimpor CPO sebesar 622 ribu ton.

Italia adalah negara kedua tujuan ekspor minyak sawit terbesar RI sebesar 594 ribu di tahun lalu. Di posisi ke tiga ada Belanda yang mengimpor sawit Indonesia mencapai 429 ribu ton pada 2022.

Yunani berada di posisi ke empat negara tujuan ekspor terbesar CPO RI dengan jumlah pengiriman yang mencapai 108 ribu ton pada 2022.

Angka ini bahkan naik, dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 84 ribu ton. Jerman juga menjadi konsumen utama CPO RI dengan impor mencapai 36 ribu ton pada 2022.

Kakao dan Kopi

Kakao juga menjadi salah satu komoditas yang akan terancam oleh kebijakan EU Deforestation Regulation. Komoditas ini juga masih menjadi salah satu andalan ekspor RI ke pasar internasional.

BPS mencatat, ekspor kakao Indonesia sepanjang 2022 mencapai 385.981 ton senilai USD1,26 miliar. Jumlah tersebut meningkat 0,85% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 382.712 ton senilai USD1,21 miliar.

Berdasarkan tujuan ekspor Indonesia mengirim kakao dan produk olahannya ke 103 negara pada tahun lalu. India menjadi negara tujuan utama ekspor kakao dengan volume 68.386,49 ton dan senilai USD211,47 juta.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement