sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

REI Optimistis Sektor Perumahan Masih Tumbuh di Tengah Kenaikan Suku Bunga BI

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
20/10/2023 20:19 WIB
Kenaikan suku bunga acuan diharapkan sukses menjinakan nilai tukar rupiah, hingga mampu mengendalikan inflasi di dalam negeri
REI Optimistis Sektor Perumahan Masih Tumbuh di Tengah Kenaikan Suku Bunga BI (FOTO:MNC Media)
REI Optimistis Sektor Perumahan Masih Tumbuh di Tengah Kenaikan Suku Bunga BI (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -  Kenaikan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) menjadi 6% tidak berpengaruh signifikan terhadap industri properti di tanah air.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Joko Suranto mengharapkan kenaikan suku bunga acuan tersebut sukses menjinakan nilai tukar rupiah, hingga mampu mengendalikan inflasi di dalam negeri dan mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kami berharap tekanan terhadap rupiah ini sampai akhir tahun ini sudah bisa terkelola, inflasi juga terkelola, spekulan juga sudah mengurangi aktivitasnya. Sehingga awal tahun sudah kembali terjaga," ujar Joko saat dihubungi MNC Portal, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya untuk rumah subsidi tentu tidak akan berpengaruh terhadap produksi rumah baru maupun penjualannya karena mendapat perlakuan khusus dari pemerintah. Namun yang mungkin akan terdampak adalah rumah non subsidi.

"Saya merasa tidak sejauh itu (dampak kenaikan suku bunga) karena yang ada saat ini sudah mendekati dua bulan ini saya menghitungnya kenaikan suku bunga acuan itu tdiak serta merta direspon oleh perbankan," lanjutnya.

Namun menurutnya dampak kenaikan suku bunga acuan BI terhadap industri properti juga bergantung bagaimana perbankan merespon kenaikan suku bunga kreditnya. Sebab ketika suku bunga KPR tinggi maka konsumen akan punya pertimbangan lebih untuk membeli rumah baru.

Joko optimsis perbankan juga tidak terlalu agresif dan dalam waktu dekat untuk menaikan suku bunga kredit. Lantaran menurutnya dana pihak ketiga atau cost of fund yang saat ini dimiliki oleh perbankan milik negara masih relatif rendah.

"Saya masih yakin industri properti tidak terlalu terpengaruh, kalau ada koreksi itu kecil lah, ya mungkin hanya akan terkoreksi 2-3 persen lah. Dengan catatan bahwa bank-bank pemerintah yang menjadi trade center ini tidak serta merta menaikan suku bunga," pungkasnya.

(SAN)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement