IDXChannel - Demi membersihkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari dosa-dosa di masa lalu, Menteri BUMN Erick Thohir langsung melaporkan dugaan korupsi yang terjadi di tubuh PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Erick menyebutkan sosok tersebut berinisial AS yang menjabat sebagai direktur utama perseroan di masa lalu. Namun dari penelusuran tim IDX Channel tidak inisial nama tersebut yang menempati posisi itu sejak tahun 1950.
Ada indikasi korupsi dalam proyek pengadaan ATR 72-600 di Garuda. Meski hanya disebutkan inisial, namun indikasi korupsi itu terjadi masa Emirsyah Satar menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia periode 2005-2014. Dia juga terlibat dalam sejumlah kasus, termasuk salah satunya pengadaan pesawat tersebut di masa kepemimpinannya.
Erick memastikan, indikasi korupsi pengadaan pesawat dengan kode saham GIAA itu bukanlah tudingan belaka. Namun, didasarkan atas bukti-bukti hasil investigasi.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Emirsyah ini?
Dikutip dari beragam sumber, Selasa (11/1/2022), Emirsyah Satar adalah ekonom kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959. Dia menimba pendidikan di Fakultas Ekonomi UI dan lulus pada 1986 lalu. Kemampuannya dalam bidang keuangan diawali dengan karir sebagai auditor di Pricewaterhouse Coopers.