sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rel Kereta Cepat dari China Mulai Dikirim ke Bandung

Economics editor Giri Hartomo
05/04/2021 16:02 WIB
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai mendistribusikan rel-rel kereta api cepat yang didatangkan dari China ke Pelabuhan Tanujung Intan Cilacap, Jawa Tengah.
Rel Kereta Cepat dari China Mulai Dikirim ke Bandung (FOTO: MNC Media)
Rel Kereta Cepat dari China Mulai Dikirim ke Bandung (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai mendistribusikan rel-rel kereta api cepat yang didatangkan dari China ke Pelabuhan Tanujung Intan Cilacap, Jawa Tengah. Selanjutnya rel-rel sepanjang 50 meter tersebut dikirim ke Bandung, Jawa Barat.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, rel tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta - Bandung (KCJB).

“Angkutan rel R.60 panjang 50 meter ini merupakan wujud dukungan penuh KAI terhadap percepatan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional Kereta Cepat Jakarta - Bandung,” ujarnya dalam keteranganya, Senin (5/4/2021).

Rel tersebut didatangkan dari China menuju Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap. Kemudian rel tersebut dimuat ke atas KLB dengan rangkaian 12 Gerbong Datar di Stasiun Cilacap Pelabuhan. 

KLB angkutan rel tersebut selanjutnya diberangkatkan dari Stasiun Cilacap menuju Stasiun Rancaekek dan akan dibongkar di Depo Tegalluar, Rancaekek, untuk didistribusikan ke jalur KCJB. Seluruh proses tersebut berjalan dengan lancar.

"Seluruh proses muat sampai dengan proses bongkar berjalan dengan lancar, aman, dan tepat waktu," kata Joni.

Rencananya, sebanyak 12.539 batang rel akan KAI angkut pada rute tersebut. Dan seluruh rel bisa didistribusikan pada akhir September 2021.

“Angkutan rel untuk proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung ini juga merupakan inovasi KAI dalam hal Angkutan Barang. Diharapkan seluruh proses angkutan rel ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu untuk mempercepat pembangunan proyek strategis nasional tersebut,” jelas Joni.

Sebelum melakukan angkutan rel tersebut, KAI telah melakukan beberapa tahapan uji coba. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan jalur rel pada titik-titik kritis atau lengkung yang dilewati serta kecepatan optimal kereta angkutannya. 

Uji coba pertama dilakukan pada 26 Oktober 2020 tanpa muatan rel. Uji coba kedua dilakukan pada 6 November 2020 dengan muatan 10 batang rel, dan uji coba yang ketiga dilakukan pada 7 November 2020 dengan muatan 20 batang rel.

Sebab, berbeda dengan rel konvensional di Indonesia dimana rata-rata berjenis R.54 (berat 54 kg per 1 meternya), rel yang diangkut tersebut berjenis R.60 atau dengan berat 60 kg per 1 meternya. Di samping itu, rel yang akan digunakan di sepanjang trase KCJB tersebut memiliki panjang 50 meter tanpa sambungan. 

Panjang satuan rel didesain untuk mengurangi jumlah sambungan sehingga keamanan perjalanan pun meningkat. Saat ini rata-rata panjang satuan rel di Indonesia adalah 25 meter

“Dalam rangkaian uji coba dan angkutan tersebut KAI terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait seperti PT KCIC, tenaga ahli dari China (CARS), Sinohydro, dan Sinotrans," jelas Joni. (RAMA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement