"Saat ini jual properti tidak seperti jual consumer goods misalnya harga hari ini naik, properti tidak bisa, developer bisa tidak laku, jadi kehati-hatian ini perlu kita kontrol bersama," kata Totok.
Agung (30) seorang pegawai swasta yang tengah menjalani Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di Bekasi, Jawa Barat, juga mengkhawatirkan kondisi perekonomian yang dibacanya. Sebab, salah satu penyebab resesi adalah tingginya tingkat inflasi, otomatis mengendalikannya adalah dengan menaikan suku bunga bank sentral.
Terlebih kebijakan suku bunga bank Indonesia ini dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika. Sehingga Agung khawatir ketika bank Indonesia menaikan suku bunga, tentu akan berpengaruh terhadap pada bunga cicilan KPR yang dibayarkannya.
"Sempet kepikiran sih (biaya cicilan bakal naik), ga jadi deh saya beli mobil," pungkasnya.
(DES)