IDXChannel - Perusahaan pelat merah dinilai perlu mengambil langkah strategis menyusul adanya perkiraan resesi ekonomi global pada 2023. Krisis tersebut diyakini mengancam posisi BUMN.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai diversifikasi sumber pembiayaan mutlak dilakukan BUMN. Skema ini membuat BUMN meminimalisir tergantung atau melakukan pinjaman dari sumber pembiayaan asing untuk capital expenditure (capex).
Untuk memperkuat equity perusahaan, BUMN harus memperluas strategic partner dengan investor. Selain itu, membawa
BUMN sehat untuk mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias initial public offering (IPO).
"Namun bisa mulai lebih banyak dari sisi equity. Caranya dengan meningkatkan jumlah strategic investor atau bagi BUMN yang sudah siap Go Public bisa segera me-realize aksi korporasi tersebut," ungkap Toto, dikutip Minggu (9/10/2022).
Toto menilai resesi ekonomi global akan berdampak signifikan terhadap kinerja operasional dan keuangan BUMN. Menurutnya, krisis tersebut membuat perseroan menghadapi inflasi, nilai exchange rate, dan nilai import bahan baku produk.