WEF tahun ini juga melibatkan para pemimpin politik, bisnis, budaya, dan pemimpin masyarakat lainnya untuk membentuk agenda global, regional, dan industri. WEF 2023 percaya bahwa kemajuan terjadi dengan menyatukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat yang memiliki dorongan dan pengaruh untuk membuat perubahan positif.
Pertemuan WEF 2023 selama lima hari ini dihadiri lebih dari 50 kepala negara dan pemerintahan. Di antara para tamu yang diharapkan hadir adalah Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Beberapa pemimpin yang baru saja terpilih, termasuk Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden Kolombia Gustavo Petro dan Presiden Ferdinand Marcos Jr. dari Filipina juga turut hadir. Dari Afrika akan dipimpin oleh Presiden Samia Suluhu Hassan dari Tanzania. Sementara AS akan diwakili oleh utusan iklim Presiden Jo Biden, John Kerry, dan Perwakilan Perdagangan Katherine Tai.
Sementara Indonesia, sejumlah menteri turut hadir di ajang tersebut, salah satunya Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mengangkat tema Transformasi Ekonomi Berkelanjutan melalui Hilirisasi Industri dan Kemitraan Inklusif dalam perhelatan World Economic Forum (WEF) 2023 dan bakal gencar mempromosikan IKN.
(IND)