IDXChannel - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia semakin meluas bahkan statusnya sudah dalam kategori darurat. Kondisi ini membuat para pedagang mengurangi stok hewan kurban pada Idul Adha tahun ini.
Hal itu terjadi pada pedagang hewan kurban bernama Darwis (29). Dimana saat ini dirinya mengurangi jualan hewan kurban sebesar 40 persen dari tahun sebelumnya.
"Saya kurangi, tahun lalu saya belanja 200 ekoran, kalo sekarang 126, itu berkurang 40 persenan lah, karena kekhawatiran nya ada nya pmk," katanya.
"Jadi kalo sapi tumbang dan untung kita nggak seberapa kemudian sapinya tumbang (karena PMK) itu perih kali diceritakan," katanya.
Selain itu, Darwis mengatakan bahwa biaya yang ia keluarkan saat ini juga bertambat akibat adanya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) banyak menyerang hewan ternak di berbagai wilayah Indonesia.
"Biaya perawatan naik jauh, karena kemaren obat obatan yang saya beli di luar dari dinas (dinas Kesehatan) itu ya hampir 3 jutaan," ujar Darwis (29) pedagang hewan kurban kepada MNC Portal, Sabtu (2/7/2022).
Selain biaya obat, Darwis mengatakan bahwa saat ini perlu melakukan penambahan terhadap karyawannya. Hal itu dilakukan karena perawatan dalam kondisi PMK butuh tenaga yang ekstra.
"Belum biaya ekstra tenaga, tahun kemarin saya hanya butuh dua orang anak buah kandang sekarang ber lima, karena penanganannya harus lebih ektra," katanya.
Selain itu, Darwin mengatakn dirinya juga perlu mengeluarkan dana tambahan untuk mengurus perizin dan pengurusan surat kesehatan.
"Untuk sekarang modal yang dikeluarkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dimana hal itu dikarenakan perizinan dan pengurusan kesehatan itu lumayan mahal dan belum lagi pengecekan dari daerah asal sapi dan di daerah sini (lapaknya)," katanya.
Sebagai informasi, Berdasarkan data yang dilihat dari situs siagapmk.id Sabtu, 2 Juli 2022 pukul 12.00 WIB, terdapat 311.252 kasus PMK. Wabah PMK telah menyebar ke 20 provinsi dan 227 Kota/Kabupaten. Di mana kasus aktif yang masih tersisa yakni sebanyak 202.249 ekor, dinyatakan sembuh 104.373 ekor, potong bersyarat 2.705 ekor dan dinyatakan mati 1.905 ekor. Total hewan yang sudah divaksin 234.153 ekor. (RRD)