"Kita melihat ada omicron di berbagai negara. Namun, kita melihat bahwa resiliensi kesehatan kita cukup kuat. Pengendalian pandemi menjadi kunci pemulihan ekonomi," ujarnya.
Hal itu membuahkan hasil dari berbagai survei dan penelitian terhadap pemerintah ini yang tertinggi lebih dari 70 persen. Kemudian dari pertumbuhan ekonomi di kuartal III menjadi 3,5 persen dan juga dari segi demand terhadap perbaikan, produksi manufaktur di level ekspansi menjadi 53,9 persen yang jauh lebih tinggi dibanding sebelum pandemi 51 persen.
Dengan upaya yang telah berjalan dan persiapan yang ada, Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi 2022 bisa mencapai 5,2 persen.
(IND)