Sementara Tahap ke-2 dilaksanakan untuk melakukan survey hidrografi di sepanjang Skema Pemisahan Lalu Lintas di Laut (TSS) yang memiliki kedalaman kurang dari 30 meter. Tahap ke-2 ini rencananya dilaksanakan mulai tanggal 2017 hingga tahun 2020, yang kemudian diperpanjang hingga tahun 2023 karena pandemic Covid-19.
Yudho mengungkapkan, salah satu agenda penting yang juga dibahas pada Pertemuan kali ini adalah rencana pelaksanaan ASEAN Hydrographic Survey Workshop, yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta Indonesia pada bulan September tahun 2023 dan akan dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan.
Oleh karenanya, Yudho berharap pertemuan ini dapat memberikan kesempatan bagi semua pihak yang terlibat untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan jalan ke depan untuk survei hidrografi bersama ini.
“Saya yakin kerja sama kita akan menghasilkan manfaat yang nyata bagi keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura,” tutup Yudho.
(SLF)