IDXChannel - Indonesia dan beberapa negara lainnnya sepakat membentuk dana cadangan untuk menghadapi pandemi di masa depan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan Health Working Group (HWG) kedua di Lombok.
Dana tersebut kedepannya, untuk mengakses obat-obatan yang dibutuhkan selama pandemi, termasuk vaksin, dan alat tes diagnostik.
"Kita mau memformalkan pembentukan persiapan dana pandemi. Jadi kalau ada pandemi lagi di ke depannya harus ada cadangan dananya,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laman resmi Kemenkes, Kamis (9/6/2022)
Pembentukan dana pandemi ini, direncanakan terbentuk pada September mendatang. Di mana diawasi langsung oleh Bank Dunia.
Dengan begitu, ia juga mengusulkan untuk merangkul institusi-institusi dunia yang sebelumnya sudah sukses melakukan pendistribusian seperti vaksin. "Dana untuk pandemi selanjutnya itu sudah terbentuk, mudah-mudahan nanti September bisa formal itu nanti ada di bawah World Bank,” ucap Menkes Budi
“Di pandemi sebelumnya banyak organisasi-organisasi dunia seperti di antaranya Global Fund, UNICEF, COVAX yang menguruskan distribusi vaksin ke seluruh dunia secara informal. Nah itu yang harus diformalkan,” jelasnya
Sejauh ini, dana yang terkumpul sekarang sekitar USD1 miliar, dan Indonesia telah menyumbang USD50 juta. Ditargetkan dana terkumpul sebanyak USD15 miliar sampai USD20 miliar.
Pendistribusiannya bisa melalui jalur organisasi dunia seperti GAVI dan UNICEF. Dalam pelaksanaanya, WHO bisa menggandeng organisasi lain seperti GAVI, UNICEF, dan Global Fund dalam mendistribusikan dana tersebut. "Sekarang uangnya sudah ada, ini pakainya gimana Indonesia sudah masuk USD50 juta. Di mata Indonesia sebaiknya itu dikoordinasi oleh WHO karena WHO kan organisasi kesehatan dunia,” tutup Menkes Budi. (RRD)