"Jadi pemerintah harus pasang strategi lagi, karena kami cukup pesimistis untuk target zero ODOL 2023," katanya.
Kyatmaja melanjutkan, tidak semua industri siap menghadapi aturan ODOL ini karena sebagian besar alasan pengusaha menggunakan truk ODOL berkaitan dengan persoalan ongkos logistik.
"Kalau untuk pengusaha angkutan atau truk, kami semua ini lebih ingin tidak ODOL karena lebih aman, truk lebih awet dan keselamatan terjaga, karena kalau kecelakaan, berapa uang yang harus kami keluarkan. Tapi masalahnya, hampir semua industri itu (menggunakan truk) ODOL," pungkasnya. (TYO)