"Anggarannya dari dana desa sekitar 8 persen diperuntukkan bagi penyediaan ruang isolasi," ucapnya.
"Tadi memastikan desa-desa di Jabar punya ruang isolasi sehingga tidak semua yang terkonfirmasi positif COVID-19 harus ke rumah sakit," tambahnya.
Menurut Kang Emil, keberadaan ruang isolasi di setiap desa dan kelurahan dapat menekan tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19. Mengingat masih ada pasien bergejala ringan dan sedang menjalani isolasi di rumah sakit, seperti di RSUD Sayang Cianjur.
"Setelah kami bedah ternyata sebagian adalah pasien yang sebenarnya tidak perlu dirawat di rumah sakit, karena gejalanya ringan dan sedang," tuturnya.
Selain itu, Kang Emil pun mengapresiasi RSUD Sayang Cianjur yang telah mengonversikan 40 persen dari total kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19.