sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rishi Sunak Serukan Percepatan Penanganan Perubahan Iklim

Economics editor Nia Deviyana
10/11/2022 14:07 WIB
Konferensi iklim yang dihadiri pemimpin dari 120 negara tersebut membahas mengenai langkah selanjutnya untuk menghadapi bencana iklim.
Rishi Sunak Serukan Percepatan Penanganan Perubahan Iklim. Foto: MNC Media.
Rishi Sunak Serukan Percepatan Penanganan Perubahan Iklim. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan perang Rusia-Ukraina menjadi alasan negara-negara di dunia harus bertindak lebih cepat untuk menghadapi perubahan iklim.

Ia mengatakan hal tersebut di penyelenggaraan COP27 di Mesir.

"Iklim dan keamanan energi harus berjalan beriringan," ujarnya dilansir BBC, Kamis (8/11/2022).

Konferensi iklim yang dihadiri pemimpin dari 120 negara tersebut membahas mengenai langkah selanjutnya untuk menghadapi bencana iklim.

Pembahasan utama dalam konferensi tersebut mengenai kompensasi dan dukungan untuk negara-negara yang paling terkena dampak.

"Perang di Ukraina dan kenaikan harga energi di seluruh dunia bukanlah alasan untuk memperlambat perubahan iklim. Itu adalah alasan untuk bertindak lebih cepat," kata Sunak.

"Kita dapat mewariskan planet yang lebih hijau dan masa depan yang lebih sejahtera kepada anak-anak kita. Ada ruang untuk harapan," tambahnya.

Dalam konferensi tersebut, para pemimpin mendesak negara-negara kaya untuk memberikan bantuan lebih besar dalam menghentikan perubahan iklim lebih lanjut, terlepas dari perang di Ukraina dan masalah keuangan global.

Negara-negara yang paling merasakan dampak perubahan iklim memaparkan dampak nyata dari suhu yang lebih tinggi, berupa kekeringan, banjir yang berimbas pada kehidupan manusia, serta lingkungan.

"Kami berada di jalan raya menuju neraka iklim dengan kaki kami menginjak pedal gas," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada konferensi tersebut.

Peringatan kerasnya didukung oleh mantan wakil presiden AS dan pemerhati lingkungan Al Gore yang mengatakan negara-negara di dunia harus berhenti mensubsidi bahan bakar fosil.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement