"Faktornya, karena tidak ada titik temu saja, di antara kebiasaan masyarakat itu dengan kekhawatiran di tengah situasi kasus Covid-19 yang tinggi. Istilah saya, saat itu daya beli tertunda, bukan (daya beli) menurun," tutur Asep.
Asep turut menyampaikan data dari World Market Research (WMR), permintaan properti rumah mendominasi dengan 55 persen. Tanah menempati peringkat kedua dengan 12 persen. Berdasarkan rentang harga, Rp500 juta-Rp2 miliar mendominasi, mencapai 57 persen.
Untuk klasifikasi peruntukan, 90 persen pembeli merupakan pengguna langsung (end user), 10 persen lainnya investor. Dari segi rentang usia, kebanyakan pembeli merupakan kelompok 35-45 tahun.
Rentang usia tersebut termasuk dalam kelompok milenial (1981-1996) dan angkatan paling muda gen X (1965-1980). Merujuk data BPS dari Sensus Penduduk 2020, persentase kelompok mineal di Indonesia mencapai 25,87 persen, atau 69,38 juta jiwa. Mencocokan dengan penyampaian data dari Asep, angka penduduk milenial itu potensial sebagai target pasar properti.
Head of Regional Marketing Jawa Barat Tedi Guswan mengungkapkan, Agung Podomoro Land mencapai Rp 2,7 triliun pada 2021. Angka itu lebih tinggi daripada target, yakni Rp 2 triliun. Kebanyakan dari angka capaian itu berada di Jawa Barat.