Kebijakan menaikkan harga BBM justru akan menyebabkan kenaikan inflasi sehingga akan memperburuk membuat kondisi ekonomi Indonesia.
"Kami maklumi bahwa pelemahan nilai tukar rupiah saat ini dapat mempengaruhi harga jual BBM bersubsidi. Tapi jangan mentang-mentang nilai tukar rupiah anjlok, maka langsung terpikir untuk menaikan harga BBM bersubsidi," kata dia.
Adapun harga BBM non subsidi berpotensi naik karena mempertimbangkan tiga aspek utama, yakni tren harga minyak yang meningkat, menurunnya produksi minyak, hingga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara untuk BBM subsidi, pemerintah hingga saat ini mengaku belum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai kebijakan harga jual Pertalite maupun Solar.
(DES)