SAL sebagai fiscal buffer atau bantalan pengaman yang efektif di dalam melindungi APBN itu sendiri, maupun melindungi perekonomian serta masyarakat terutama di tengah kondisi dunia yang penuh guntingan, tekanan, dan ketidakpastian dan juga apa yang sekarang terus terjadi dalam geopolitik tahun 2024.
Sepanjang 2023, lanjut Sri Mulyani, pada saat lonjakan suku bunga global yang higher for longer membuat defisit anggaran mengecil yakni 1,65 persen dari APBN.
Adapun realisasi pembiayaan yang mengecil terdapat Silpa pada periode tahun lalu mencapai Rp19,4 triliun.
"Silpa ini menurun signifikan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp130,6 triliun," kata dia.
Penurunan Silpa ini adalah respons pemerintah terhadap rekomendasi DPR RI agar pelaksanaan APBN lebih efektif dan efisien sehingga menghasilkan besaran Silpa yang optimal.
(YNA)