"Pandemi Covid-19 sudah transisi, harus ada penguatan, karena 97 persen lapangan kerja itu dari UMKM maka Kemenparekraf memperkuat sektor UMKM," tegas Sandi.
Dipaparkan Sandi, situasi tidak pasti disebabkan karena adanya krisis energi dan pangan yang berasal dari geo politik global. Adanya ketimpangan global harus disikapi melalui ruang stimulus fiskal untuk Covid-19 dan transisi ke pertumbuhan yang berkelanjutan dengan energi baru dan terbarukan.
Ia pun menyebutkan para pelaku sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga perlu berdaptasi dengan tren sektor pariwisata saat ini. Saat ini, kata Sandi, pariwisata pasca pandemi Covid-19 berubah total, tren pariwisata global jangka menengah dan panjang menghadirkan konsep personalisasi, kustomisasi, lokal, dan lebih kecil dalam jumlah.
Penggunaan virtual intelligence dan big data, remote working, perubahan rantai pasok global menuju green recovery. Oleh karena itu, para pelaku industri harus memahami kegiatan berkelanjutan harus diutamakan.
Kemenparekraf pun sekarang selain melihat jumlah turis yang datang, juga mengedepankan kualitas wisata yakni dengan memastikan turis yang datang berdampak besar untuk sektor Parekraf lokal. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong inovasi, adaptasi, kolaborasi dalam sektor Parekraf.