"Mereka (investor domestik) ini perilakunya lebih kalem, tenang dibandingkan dengan bondholders yang langsung resah kalau ada masalah di Amerika Serikat (AS), padahal kan masalahnya bukan di sini," ungkap Sri Mulyani.
Keresahan investor asing tersebut yang kemudian mendorong mereka menarik dananya keluar dan membuat pasar keuangan domestik menjadi terguncang.
Sebelumnya dalam acara yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, sekarang hanya 14,8% porsi SBN yang dikuasai asing. Ini merupakan hal yang patut disyukuri karena ini berarti asing tidak memegang kuasa banyak atas SBN Indonesia.
"Karena kalau masih dikuasai asing, begitu goyah sedikit makro kita, keluar berbondong-bondong mereka, goyah pasti kurs kita," tandas Jokowi.
(FAY)