Pertamina juga melakukan perbaikan 5 fasilitas sanitasi air bersih, reaktivasi 12 sumur, dan pembuatan 3 sumur bor di Kabupaten Aceh Tamiang.
Upaya penyaluran bantuan tersebut melibatkan 382 relawan Pertamina Peduli yang diterjunkan secara bertahap dalam empat batch, dan telah bertugas di lapangan sejak hari-hari awal terjadinya bencana.
Para relawan ini berperan aktif dalam distribusi logistik, pengelolaan posko, dapur umum, serta pendampingan masyarakat terdampak.
Untuk mendukung penanganan kesehatan, Pertamina juga menurunkan 72 tenaga medis, yang terdiri dari 24 dokter dan 48 perawat. Tim medis ini memberikan layanan kesehatan langsung kepada 1.312 jiwa masyarakat terdampak, sebagai bagian dari upaya memastikan kebutuhan kesehatan dasar tetap terpenuhi di tengah kondisi darurat.
“Pertamina tidak bergerak sendiri. Seluruh upaya tanggap darurat dan penyaluran bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian ESDM, BP BUMN, Danantara, TNI, Kepolisian, BNPB, BPBD, pemerintah daerah, anak usaha dan afiliasi Pertamina, serta lembaga non-pemerintah,” ujar Baron.
(DESI ANGRIANI)