Arief menuturkan iklim ketidakpastian untuk komoditas cabai dan bawang merah ini harus segera diurai. Karena apabila terus berulang akan berdampak buruk bagi keberlangsungan aktivitas pertanian cabai dan bawang merah. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak baik, pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, pelaku usaha swasta, asosiasi, serta para petani memperkuat kolaborasi dalam program fasilitasi teknologi ini.
“Penguatan komoditas cabai dan bawang merah ini sejalan dengan arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas (Ratas), agar produktivitas cabai dan bawang merah terus ditingkatkan, serta dipastikan penyerapan dan distribusinya agar harga bisa stabil sehingga berkontribusi menekan angka inflasi,” paparnya.
Selain melalui program fasilitasi teknologi, pihaknya juga telah melakukan langkah stabilisasi melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) cabai dan bawang dari daerah surplus ke daerah defisit. Sampai dengan 18 September 2022, NFA mencatat telah memfasilitasi pendistribusian 79,3 ribu kg cabai dari Sulawesi Selatan ke pulau Jawa dan 36,7 ribu kg bawang merah dari Bima ke Palembang, Temanggung, dan Bangka.
Dia menjelaskan bahwa program fasilitasi distribusi pangan tersebut akan terus ditingkatkan melalui kerja sama dengan BUMN, asosiasi, petani, dan pemerintah daerah. Untuk menjaga harga komoditas tetap wajar, NFA berkontribusi memberikan subsidi untuk biaya transportasi.