sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sedih, 11.405 Anak Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19

Economics editor Jonathan Simanjuntak/MPI
08/08/2021 10:53 WIB
Kemensos mencatat terdapat sebanyak 11.405 anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Adapun data tersebut tercatat selama berlangsungnya pandemi virus Covid-19.
Sedih, 11.405 Anak Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19 (FOTO: MNC Media)
Sedih, 11.405 Anak Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat terdapat sebanyak 11.405 anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Adapun data tersebut tercatat selama berlangsungnya pandemi virus Covid-19.

Menurut Menteri Sosial, Tri Rismaharini Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan saat ini, termasuk bagi anak-anak. Selain adanya ketakutan akan terpapar Covid-19, anak-anak juga kerap berpotensi kehilangan orang-orang terdekat mereka yang meninggal akibat Covid-19. Hal tersebutlah yang membuat banyak anak akhirnya harus menjadi anak yatim, piatu dan yatim piatu.

“Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021 diketahui ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu,” kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini dikutip dalam laman resmi Kementerian Sosial, Minggu (08/08/2021)

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat terdapat sebanyak 350.000 anak yang terpapar Covid-19. Sebanyak 777 diantaranya harus meninggal duni.

“Tingkat resiko anak sangat tinggi untuk terpapar Covid-19. Karena itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan percepatan vaksinasi bagi anak-anak minimal usia 12 tahun,” lanjut Risma

Oleh karenanya, Menteri Sosial Tri Rismaharini, menjelaskan bahwa Kementerian Sosial melalui Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial telah mendapatkan laporan mengenai anak-anak by name by adress akibat ditinggal orang tua yang meninggal karena terpapar Covid-19. Nantinya Kemensos akan bekerja sama oleh beberapa pihak seperti Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) untuk mengumpulkan data tersebut.

“Sejauh ini data akurat by name by adress terkait anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena terpapar Covid-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan. Namun demikian, para pendamping juga telah melaksanakan respon kasus untuk anak-anak tersebut,” ujar Risma

“Respon terhadap anak-anak tersebut dilakukan secepat mungkin dan dalam kesempatan pertama”, sambungnya

Sementara, Kementerian Sosial juga telah memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Nantinya program ini akan mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi dan kebutuhan dasar anak lainnya, termasuk memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.

Risma juga telah mereunifikasi anak dengan keluarga besarnya, memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orang tua asuh (foster care)/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan anak melalui panti-panti. Hal ini untuk mencegah anak kehilangan hak pengasuhannya.

“Kemarin kita sudah mereunifikasi salah seorang anak bernama Vino (10) yang tinggal di Kutai Barat, Kalimantan Timur.  Ia menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal terpapar Covid-19.

Didampingi oleh Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dan Tim Respon Darurat Balai Budi Luhur Banjarbaru beserta pihak Dinas Sosial setempat Vino berhasil dijemput oleh Kakeknya yang berasal dari Sragen untuk selanjutnya diasuh oleh keluarga besar,” ujar Risma

“Tidak hanya di Kutai Barat saja, hingga saat ini kami sudah melakukan respon cepat terhadap anak-anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 diantaranya di Kutai Kartanegara, Samarinda, Sukoharjo, Purwakarta, Bekasi dan Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.  Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan kami juga akan merespon anak-anak di wilayah lainnya sesuai dengan laporan yang diterima,” tambahnya

Risma juga menegaskan Kementerian Sosial RI ialah akan membantu keluarga besar anak untuk mengatasi kesulitan dalam mengasuh anak. Pihaknya juga akan memberikan layanan terapi melalui ATENSI berupa terapi fisik, psikososial dan mental spiritual untuk mengatasi perasaan sedih karena kehilangan orangtua akibat Covid-19 dan membangkitkan kembali semangat mereka untuk melanjutkan hidupnya.

Kementerian Sosial RI juga berupaya memberikan dukungan aksesibilitas untuk membantu anak agar dapat mengakses kebutuhan lainnya. 

“Ke depan kami berencana melaksanakan kegiatan penanganan dampak Covid-19 pada anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19. Tentunya kegiatan ini akan melibatkan kerjasama lembaga/instansi terkait seperti NGO dan sektor pemerintahan yang bertanggungjawab dalam menangani hal tersebut,” tutup Risma. (RAMA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement