IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, kembali melanjutkan program penyehatan keuangan berupa restrukturisasi utang senilai USD1,4 miliar atau setara Rp 21,84 triliun. Program ini ditargetkan rampung pada kuartal I-2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Tardi, menyebut aksi penyehatan keuangan perusahaan merupakan lanjutan dari restrukturisasi tahap satu atau periode 2018-2019. Lalu dilanjutkan pada tahun ini.
Kendati restrukturisasi sebelumnya sudah membuahkan hasil baik dengan menurunkan jumlah utang sebesar USD750 juta atau setara Rp 11,70 triliun, perusahaan saat ini masih membukukan jumlah pinjaman yang bernilai fantastis.
“Sebagaimana restrukturisasi 2018-2019 (tahap satu), sampai 2023 ini Krakatau Steel berhasil menurunkan jumlah utang yang cukup signifikan, itu lebih dari USD750 juta, itu sudah kita turunkan cukup signifikan,” ujar Tardi saat Public Expose 2023, Rabu (22/11/2023).
Tercatat, posisi liabilitas, termasuk utang, emiten bersandi saham KRAS ini hingga September 2023 berada di angka USD2,36 miliar atau setara Rp36,85 triliun. Meskipun BUMN baja sudah memangkas nilai liabilitas sebesar 9,4 persen sejak 31 Desember 2022 sampai September 2023.
Dengan pembukuan kewajiban bernilai jumbo tersebut, maka restrukturisasi utang KRAS tetap dilanjutkan.
“Sehingga memang masih ada utang yang cukup besar juga, harus kita restrukturisasi nilainya kira-kira USD1,3 miliar sampai USD1,4 miliar (nilai yang disehatkan),” bebernya.