Proyeksi HSBC ini sejalan dengan tren FDI yang terus menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi di Indonesia pada semester I-2025 mencapai Rp765 triliun, meningkat 16,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sektor-sektor yang paling banyak menarik FDI saat ini didominasi industri logam dasar, pertambangan, dan industri kimia.
Namun, dengan adanya peluang dari pergeseran rantai pasok dan sentimen positif pasca-kesepakatan tarif AS, sektor manufaktur padat karya diharapkan dapat menjadi target investasi baru yang signifikan.
"Hal ini tidak hanya akan memperkuat struktur ekspor Indonesia, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak," kata Pranjul.
(NIA DEVIYANA)