Sonya pun menyoroti akan pentingnya pendekatan yang tangguh dan adaptif terhadap produksi beras. Menurutnya, adaptasi dan inovasi adalah landasan untuk membangun ketahanan pangan di tengah situasi yang penuh dengan tantangan seperti sekarang ini.
"Adaptasi adalah tentang menjadi produktif. Kita harus mempersiapkannya dengan pandangan ke depan agar sistem kita menjadi lebih mudah. Misalnya, dengan pengelolaan air yang baik. Inovasi di sisi lain adalah kekuatan yang mendorong batas-batas dari apa yang mungkin. Ada tentang memanfaatkan teknologi mutakhir untuk produktivitas lebih baik," kata dia.
Di sisi lain, Sonya menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam meningkatkan produksi beras. Dengan kolaborasi baik dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, hingga masyarakat yang kuat, dunia bisa berbagi pengetahuan dalam mencari solusi dari adanya krisis pangan.
(NIA DEVIYANA)