sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Selain Krisis Iklim, Faktor Ini Ancam Ketersediaan Beras Global

Economics editor Tangguh Yudha
19/09/2024 16:36 WIB
Krisis iklim menciptakan ancaman bagi ketahanan pangan global.
Selain Krisis Iklim, Faktor Ini Ancam Ketersediaan Beras Global. Foto: MNC Media.
Selain Krisis Iklim, Faktor Ini Ancam Ketersediaan Beras Global. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Krisis iklim menciptakan ancaman bagi ketahanan pangan global. Director of Transformations and Institutional Relations of Bulog, Sonya Mamoriska, mengatakan krisis iklim sangat berdampak bagi pasokan beras dunia.

"Saat ini, produksi beras dihadapkan pada konferensi isu-isu yang berdampak luas pada masyarakat lokal dan sistem pangan global. Salah satu tantangan yang paling mendesak adalah perubahan iklim, pola cuaca yang tidak dapat diprediksi,” kata Sonya dalam acara Indonesia International Rice Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (19/9/2024).

Dia melanjutkan, meningkatnya suhu dan cuaca ekstrem memengaruhi hasil panen beras di seluruh dunia. 

“Perubahan ini tidak hanya mengganggu sistem pertumbuhan, tetapi juga memperburuk kelangkaan air yang merupakan sumber daya penting untuk budi daya beras," kata dia.

Selain karena krisis iklim, industri beras juga disebut Sonya tengah bergulat dengan perangkap biologis, hama, penyakit, dan spesies invasif yang semakin masif dan sulit ditangani. Hal ini jelas menambah beban bagi petani yang sudah kewalahan menghadapi tekanan ekonomi.

Lebih jauh lagi, gangguan rantai pasokan global dalam beberapa tahun terakhir juga telah sukses menciptakan kerapuhan pada sistem pangan. Ini tidak lepas dari adanya ketegangan dan konflik geopolitik yang marak terjadi di sejumlah belahan dunia.

Sonya pun menyoroti akan pentingnya pendekatan yang tangguh dan adaptif terhadap produksi beras. Menurutnya, adaptasi dan inovasi adalah landasan untuk membangun ketahanan pangan di tengah situasi yang penuh dengan tantangan seperti sekarang ini.

"Adaptasi adalah tentang menjadi produktif. Kita harus mempersiapkannya dengan pandangan ke depan agar sistem kita menjadi lebih mudah. Misalnya, dengan pengelolaan air yang baik. Inovasi di sisi lain adalah kekuatan yang mendorong batas-batas dari apa yang mungkin. Ada tentang memanfaatkan teknologi mutakhir untuk produktivitas lebih baik," kata dia.

Di sisi lain, Sonya menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam meningkatkan produksi beras. Dengan kolaborasi baik dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, hingga masyarakat yang kuat, dunia bisa berbagi pengetahuan dalam mencari solusi dari adanya krisis pangan.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement