3. Pengambilan sampel tes berupa embusan napas dinilai jauh lebih nyaman daripada pengambilan sampel dengan metode swab.
Lantas, bagaimana perkembangan alat tersebut kini? Meski mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, namun penggunaan alat tersebut nyatanya tak berlangsung lama. Hasil pemeriksaan rupanya menunjukkan GeNose C19 tidak masuk sebagai syarat pelaku perjalanan rute domestik sejak PPKM Darurat Jawa-Bali Juli lalu diberlakukan.
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat, dijelaskan pelaku perjalanan harus menunjukkan vaksin minimal vaksinasi dosis pertama serta hasil PCR 2x24 jam atau tes antigen yang berlaku maksimal 1x24 jam.
Menanggapi hal tersebut, tim pembuat GeNose pun angkat bicara. Mereka menyebut GeNose masih digunakan di fasilitas publik. GeNose juga dipastikan tidak ditarik izin edarnya.
Akan tetapi, penggunaan GeNose sebetulnya kerap menuai kritik. Salah satunya adalah Ahli wabah UI Pandu Riono yang mengatakan pemeriksaan melalui GeNose tidak akurat. Bahkan, dia menyebutkan hasil uji validasi alat tersebut tidak pernah diungkap pemerintah.