IDXChannel- KJRI Frankfurt melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan berbagai mitra di wilayah kerja KJRI Frankfurt.
“Tahun 2021 merupakan tahun yang produktif bagi diplomasi Indonesia yang dijalankan melalui KJRI Frankfurt,” sebagaimana dikutip di laman KJRI Frankfurt (4/12/2022).
Di bidang diplomasi ekonomi, berdasarkan data terkini Badan Statistik Jerman (Destatis), kinerja perdagangan selama tahun 2021 menunjukkan sinyal pemulihan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan 6 negara bagian wilayah kerja KJRI Frankfurt dibandingkan tahun 2020 yang relatif mengalami kontraksi sebagai akibat krisis ekonomi global di tengah Pandemi Covid-19.
“Nilai perdagangan antara Indonesia dengan seluruh wilayah kerja KJRI Frankfurt sepanjang periode sepanjang Januari - Oktober tahun 2021 mencapai EUR 2.757.723.000 atau meningkat sebesar 6,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 secara year-on-year,” jelasnya.
Tahun 2021 Indonesia masih mencatat surplus perdagangan selama periode dimaksud, yakni mencapai EUR 606,96 juta. Sebelumnya nilai perdagangan Indonesia selama periode yang sama pada tahun 2020 mengalami kontraksi (negatif) 15,1% secara year-on-year dibandingkan tahun 2019, atau periode sebelum masa krisis ekonomi global.
Selain itu, di bidang investasi, berdasarkan data terkini yang dipublikasikan Kementerian Investasi / BKPM RI, Foreign Direct Investment (FDI) Jerman di sepanjang kuartal I hingga kuartal III (Januari-September) tahun 2021 meningkat sebesar 9,2% menjadi USD 136,9 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2020 (year-on-year). Jumlah proyek melalui FDI selama periode yang sama juga meningkat sebesar 13,6% menjadi 826 proyek (year-on-year).
KJRI Frankfurt mengatakan kinerja FDI Jerman tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun lalu, di mana nilai FDI Jerman yang masuk ke Indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 24% menjadi USD 143,6 juta, meski jumlah proyek meningkat menjadi 1.008. Penurunan nilai FDI pada periode waktu dimaksud sebagai akibat krisis ekonomi global yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. (TIA)