Dia mengakui, peluang bisnis ini masih terbuka lebar. Apalagi mayoritas anggota hanya menggarap event wedding. Padahal selfie pariwisata juga cukup potensial. Belum digarapnya sektor ini tak lepas belum adanya kerja sama intensif dengan pemerintah daerah.
"Bahkan kami mau bikin foto wedding harus bayar antara Rp1 hingga 2 juta. Padahal, tempat mereka terbantu terpromosikan. Mestinya memang ada kerja sama dengan pemda untuk sama sama memajukan tempat wisata," jelas dia.
Industri dokumentasi di Indonesia adalah industri yang terus berkembang dan memberikan dampak bagi perekonomian negara. Kemampuan teknis foto dan video sebaiknya dibarengi dengan kemampuan dalam pengelolaan bisnis agar dapat bersaing secara profesional.
(DES)