IDXChannel - Industri asuransi jiwa Indonesia mulai berangsur pulih meski sebelumnya sempat terdampak oleh pandemi Covid-19. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimis bahwa industri akan tumbuh lebih baik tahun ini meski perekonomian belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi.
Ketua Bidang Aktuaria dan Manajemen Risiko AAJI Fauzi Arfan mengatakan bahwa ada beberapa poin penting yang mendorong kinerja positif industri asuransi jiwa.
"Yang pertama adalah kolaborasi dan memperkuat kanal distribusi. Dalam memenuhi kebutuhan calon nasabah dalam membeli produk asuransi, selain menerapkan relaksasi pemasaran dan penjualan PAYDI, industri asuransi jiwa meningkatkan kolaborasi dengan pihak-pihak dalam ekosistem industri asuransi jiwa serta memperkuat kanal-kanal distribusi untuk menjangkau nasabah, salah satunya adalah bancassurance," ujar Fauzi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa(9/3/2021).
Data AAJI menunjukkan bahwa total pendapatan premi baru melalui saluran bancassurance meningkat dari Rp63,45 triliun di Kuartal IV (Q4) tahun 2019 menjadi Rp70,89 triliun di Q4 tahun 2020.
"Untuk kanal agensi, data AAJI menunjukan total pendapatan premi baru dari saluran agensi mencatat Rp37,04 triliun pada Q4 tahun 2019 dan Rp25,15 triliun pada Q4 tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19," tambah Fauzi.