Laba ditahan biasanya digunakan untuk berbagai keperluan bisnis, seperti pembayaran utang dan penyediaan dana untuk ekspansi bisnis di masa depan. Laba ditahan sering kali dipengaruhi oleh jenis transaksi seperti pendapatan bersih dari pembagian dividen atau penjualan perusahaan.
Penyesuaian akuntansi kemudian dilakukan terhadap laporan laba rugi dan laporan laba ditahan periode sebelumnya. Laporan laba ditahan biasanya disertakan dalam laporan perubahan ekuitas, yang juga mencakup perubahan laba ditahan.
Laba ditahan (R/E) erat kaitannya dengan dividen. Dividen merupakan hak pemegang saham atas keuntungan yang dihasilkan suatu perusahaan. Laba ditahan yang sebenarnya menjadi milik pemegang saham tetap ditahan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Keputusan pembagian surplus kepada pemegang saham disebut pembagian dividen. Dividen ditentukan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham. (SNP)